PIK Remaja Murni

PIK Remaja MURNI merupakan organisasi remaja di Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Semarang yang bertujuan menjadi wadah untuk mencetak generasi remaja sehat berkualitas

Keluarga Besar PIK Remaja Murni

Menjunjung Tinggi Integritas, Tangguh dan Rendah Hati

Outbond PIK Remaja Murni

Menjunjung Tinggi Integritas, Tangguh dan Rendah Hati

Ajang Kreatif Produktif PIK Remaja Murni

Menjunjung Tinggi Integritas, Tangguh dan Rendah Hati

Radio Dakwah Islam MAJT

Menjunjung Tinggi Integritas, Tangguh dan Rendah Hati

Monday, 12 May 2014

Pendewasaan Usia Perkawinan???

Saya sudah sangat sering mendengar –betapa nggak enaknya kawin muda, betapa menyesalnya ketika kamu melihat teman-temanmu masih bermain dan sekolah atau kuliah sementara kamu hanya bisa mengurus suami, lalu memasak dirumah. Dan sedihnya, suamimu tidak memperlakukanmu seperti layaknya seorang perempuan yang harus dicintai karena dia juga masih ingin menikmati masa muda dengan teman-temannya, dia juga belum siap dan belum matang secara psikologis untuk kawin denganmu.-
Orang-orang yang mengeluhkan hal seperti itu adalah salah satu teman saya semasa SD yang saat ini sudah menikah dan punya anak, padahal umurnya masih sama dengan saya, 19 tahun. Bahkan, salah satunya adalah tante saya sendiri. Tante saya adalah orang yang paling menyesal kenapa memilih menikah muda. Sebagian besar wanita-wanita yang menikah muda menyampaikan pesan -keramat- kepada saya. Seperti ini pesannya :
“MENIKAH TERLALU MUDA, MENYESAL KEMUDIAN”
Saya banyak belajar dari pengalaman-pengalaman pahit mereka. Sampai saya pernah tidak mau pacaran karena takut diajak kawin. Huehehe...
Setelah kuliah, saya semakin paham mengapa kawin muda bisa memberi efek traumatik kepada sahabat-sahabat termasuk tante saya. Mama juga selalu mewanti-wanti saya untuk menamatkan kuliah sebelum kawin (saya harus dewasa dulu baru boleh kawin) Kenapa?
Nah, kali ini saya akan membahas pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
Here we go...
Add caption
·         Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PUP adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan hanya menunda sampai usia tertentu saja, tetapi mengusahakan agar usia kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Pendewasaan usia perkawinan ini merupakan bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. Program PUP akan memberikan dampak terhadap peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR)
Tujuan PUP sendiri adalah untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar di dalam merencanakan keluarga mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran.
·         Alasan Pentingya Masa Menunda Kehamilan :
Jika seorang perempuan sudah terlanjur menikah pada usia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya sampai  usia minimal 20 tahun. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah kondom, pil, IUD, metode sederhana, implan dan suntikan.
Brikut adalah kemungkinan medik yang akan terjadi apabila seorang wanita hamil terlalu muda :
§  Keguguran
§  Preeklamsia (tekanan darah tinggi, oedema, proteinuria)
§  Eklamsia (keracunan kehamilan)
§  Timbulnya kesulitan persalinan
§  Bayi Lahir sebelum waktunya
§  Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
§  Fistula Vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina)
§  Fistula Retrovaginal (keluarnya gs dan feses/tinja ke vagina)
§  Kanker leher rahim
·         Masa Menjarangkan Kehamilan
Pada masa ini usia isteri antara 20-35 tahun, merupakan periode yang paling baik untuk hamil dan melahirkan karena mempunyai resiko paling rendah bagi ibu dan anak, Jarak ideal untuk menjarangkan kehamilan adalah 5 tahun. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD, suntikan, pil, implan, dan metode sederhana.
·         Masa Mengakhiri Kehamilan
Masa mengakhiri kehamilan berada pada usia PUS  diatas 35 tahun, sebab secara empirik diketahui melahirkan anak diatas usia 35 tahun banyak mengalami resiko medik. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah steril, IUD, implan, suntikan, metode sederhana dan pil.
Sehat adalah suatu keadaan dimana sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, namun juga sehat secara mental, dan sosiokultural. Salah satu prasyarat untuk menikah adalah kesiapan fisik, dan yang sangat menentukan adalah umur melakukan pernikahan tersebut , Secara biologis, fisik manusia tumbuh secara berangsur-angsur sesuai dengan pertamabahan usia. Elizabeth B. Hurlock, 1993, h,189 mengungkapkan bahwa pada laki-laki organ reproduksinya diusia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah dewasa, ukuran dan proporsi tubuh berkembang dan organ-organ reproduksi pun ikut berkembang. Bagi laki-laki kematangan orang reproduksi terjadi pada usia 20 atau 21 tahun.
Pada perempuan, organ reproduksi tumbuh pesat pada usia 16 tahun. Pada masa tahun pertama menstruasi dikenal dengan tahap kemandulan remaja, yang tidak menghasilkan ovulasi atau pematangan dan pelepasan telur yang matang dari folikel dalam indung telur. Organ reproduksi dianggap sudah cukup matang pada usia 18 tahun, pada usia ini rahim (uterus) bertambah panjang dan indung telur bertambah berat.
Dalam masa reproduksi, usia dibawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda perkawinan dan kehamilan. Dalam usia ini remaja masih dalam proses tumbuh kembang baik secara fisik maupun psikis. Proses tumbuh kembang berakhir pada usia 20 tahun, dengan alasan ini maka perempuan dianjurkan menikah pada usia 20 tahun. Apabila pasangan suami isteri menikah sebelum pada usia tersebut, dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai usia isteri 20 tahun dengan menggunakan alat kontrasepsi.
·         Perkawinan di Usia Dewasa
                 Perkawinan di usia dewasa akan menjamin kesehatan reproduksi ideal bagi wanita sehingga kematian ibu melahirkan dapat dihindari. Perkawinan di usia dewasa juga akan memberikan keuntungan dalam hal kesiapan psikologis dan sosial ekonomi. Misalnya :
ü  Faktor Psikis
Seseorang yang melakukan perkawinan di usia dewasa akan lebih siap untuk saling menjaga, saling merawat, menyayangi, dan mendidik anak dengan baik, dapat membagi pekerjaan rumah tangga dengan adil, serta memiliki kematangan emosi.
ü  Faktor Sosial dan Ekonomi
Ketika kita memilih perkawinan di usia dewasa kita akan lebih mampu menjaga hubungan dengan mertua dan saudara ipar, mampu menghormati dan bersikap toleran dengan pasangan dan orang lain, punya penghasilan tetap, dan dapat mengatur uang dengan tepat.
Selain yang disebutkan diatas, manfaat Pendewasaan Usia Perkawinan adalah kesempatan bagi kita untuk memperoleh pendidikan yang luas dan pekerjaan yang diidamkan, kesempatan mempersiapkan masa depan yang lebih baik karena persaingan hidup yang lebih berat, serta kita bisa aktif dalam kegiatan masyarakat dan berprestasi dalam bidang minat.

So, jangan nikah muda yaa guys

Tuesday, 29 April 2014

Rahasia Hidup Bahagia

Alkisah, ada seorang pemuda mencari-cari rahasia hidup bahagia. Awalnya dia percaya, jika bisa meraih apa yang diinginkan, dia pasti bahagia. Tapi kenyataannya tidak.  Akhirnya dia pergi ke seorang pertapa yang bijak untuk mendapatkan jawabannya.


Melalui perjalanan panjang, sampailah dia ke rumah sang pertapa dan segera bertanya, “Paman petapa yang bijak, tolong berikan pencerahan padaku, bagaimana aku bisa menjadi bahagia?”

“Kamu ingin bahagia? Baik. Cobalah duduk di bawah pohon itu dan bernapaslah!” kata sang petapa dengan tegas.

“Lalu apa yang harus kulakukan saat duduk dan bernapas?” tanya si pemuda.

“Tidak ada. Cukup duduk dan perhatikan napasmu dengan baik, sadari setiap saat bahwa kamu sedang hidup dan bernapas,” tandas sang pertapa. Walaupun ada keraguan, si pemuda mencoba melakukan apa yang diminta petapa, duduk di bawah pohon rindang dan bernapas.

Hari demi hari pun berlalu. Setelah 3 hari, si pemuda akhirnya tak tahan dan menghadap ke pertapa. “Paman, saya sudah duduk dan mengamati napas selama 3 hari ini tanpa tahu apa maksudnya. Apakah Anda lupa saya datang ke sini untuk mendapatkan rahasia kebahagiaan darimu? Tapi yang saya dapat hanya duduk dan bernapas. Ini hanya buang-buang waktu saja.”

Petapa tersenyum dan berkata, “Jujur, sebenarnya paman tidak bisa mengajarimu untuk meraih kebahagiaan.”

Si pemuda dengan jengkel bertanya, “Kenapa tidak bisa?”

“Karena paman tidak bisa membantumu menemukan apa yang sudah kamu miliki,” kata petapa. “Coba jawab apa yang sudah kamu lakukan selama 5 hari ini?”

Pemuda itu menjawab, “Duduk dan bernapas.”

“Apakah ada yang mengajarimu cara bernapas?” tanya petapa.

“Tentu saja tidak,” balas pemuda itu. “Bernapas tak perlu diajarkan. Semua orang yang masih hidup bisa melakukannya sendiri.”

“Nah, bahagia sama seperti bernapas, tidak perlu diajarkan,  tapi hanya perlu dibiasakan dengan landasan cara berpikir yang benar dan bijak.”

Si pemuda mengernyitkan kening berusaha mencerna.

Sang petapa pun melanjutkan, “Kebahagiaan itu ada di rasa bersyukur karena kita hidup dan bernapas. Dan bukankah kita semua sudah memilikinya sejak kecil? Hanya saja, setelah dewasa, kita membiarkan dunia luar menentukan apakah kita itu bahagia atau tidak. Ketika orang lain mengungkapkan kesalahanmu, kamu tidak bahagia. Ketika sesuatu mengecewakanmu atau tidak sesuai dengan seleramu, kamu tidak bahagia. Ketika seseorang tidak peduli denganmu, kamu tidak bahagia. Dan banyak lagi hal lain yang membuat kamu tidak bahagia. Jadi, selama ini kamu telah menyerahkan kunci kebahagiaan ke dunia luar. Makanya dunia luar terlihat seperti mempermainkan kamu.”

Netter yang Luar Biasa,

Ketika terjadi sesuatu yang buruk, apakah kita akan berhenti bernapas? Tentu tidak. Begitu pula dengan kebahagiaan. Ketika terjadi sesuatu yang buruk, kita takkan berhenti untuk menjadi orang yang bahagia jika kita tidak membiarkan itu terjadi. Karena bahagia sesungguhnya ada di rasa syukur yang mampu dipertahankan karena kita masih diberi kesempatan bernapas, hidup.  Dan menikmati setiap naik turunnya gelombang kehidupan.

Mari selalu mensyukuri apa yang telah kita punya,  agar kita senantiasa damai dan berbahagia.

Salam sukses luar biasa!

Sumber

Mengapa Harus Membenci?

Suatu malam, dengan bersungut-sungut Adi curhat ke ayahnya, “Ayah, temanku sungguh keterlaluan. Dia menghina dan mempermalukan aku di depan teman-teman. Aku sungguh marah dan benciiii… temanku itu.”

Setelah mengetahui cerita lengkapnya, sang ayah menasihati, “Sudahlah Di, ajak temanmu itu bicara baik-baik, agar tidak terjadi salah paham lagi. Jangan membenci tapi cobalah mengerti dan memaafkan dia.”

“Tidak bisa dong, Yah. Dia begitu jahat! Keenakan kalau aku berhenti membenci, serta memaafkan dia.” Dengan sengit Adi menyanggah nasihat ayahnya.

“Ya sudah, sekarang tidur deh. Besok pagi ada yang harus kita kerjakan.”

Pagi hari, ayah sudah menyiapkan sekarung kerikil yang digantung di pintu pagar belakang. “Adi. Anggap karung ini sebagai temanmu. Pusatkan kebencianmu pada kepalan tanganmu. Tinju sekeras-kerasnya dan sebanyak mungkin karung ini.”

Si Adi pun bersiap-siap. Akan tetapi, hanya tiga kali pukulan, dia merasa kesakitan.

“Aduuh….sakit, Yah,” teriak Adi sambil mengusap dan meniup kepalan tangannya yang mulai memar dan lecet.

“Kalau karung ini sama dengan teman yang kamu benci, apa dia merasa sakit seperti kamu sekarang?”

“Ya enggak lah, Yah.”

“Sama seperti yang terjadi padamu. Kebencianmu hanya menyakiti hatimu sendiri. Karena kalau teman itu kamu pukul pun, dia hanya sakit secara fisik. Itu akan cepat disembuhkan. Sedangkan kebencian dalam hatimu tidak akan berkurang, malah semakin besar menguasai hatimu. Sungguh menderita orang yang dipenuhi dengan kebencian. Apakah kamu mengerti?”

Netter yang LuarBiasa,

Kebencian adalah sumber penderitaan, ketidakbahagiaan dan penyakit mental bagi siapa saja yang memeliharanya. Karena saat kita membenci, sesungguhnya orang yang kita benci tidak merasakan apa-pun. Tetapi kebencian itu telah mampu menggerogoti kebahagiaan dan kedamaian kita.

Demi ketenangan, kedamaian, dan kebahagaiaan.. cobalah berdamai dengan diri sendiri dan buang semua rasa benci di dalam hati.  Niscaya hidup kita akan jauh lebih tenang, damai, dan bahagia.

Salam hangat luar biasa!

Sumber

Bahaya NAPZA

Zat Adiktif adalah zat-zat kimia atau zat bukan narkotika dan bukan psikotropika yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketagihan pada pemakainya. Contoh alkohol (minuman kera) dan rokok. Minuman keras merupakan semua minuman bukan obat yang mengandung alkohol (C2H5OH). Berdasarkan kandungan alkoholnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
  1. Kelompok A, kadar alkohol 1 - 5. contoh bir
  2. Kelompok B, kadar alkohol 5 - 20, contoh anggur
  3. Kelompok C, kadar alkohol 20 - 50, contoh arak, wiski dan vodka.

Rokok mengandung zat-zat yang beracun dan dapat menyebabkan kecanduan, yaitu nikotin dan 4000 zat kimia dalam setiap batangnya, diantaranya 40 zat kimia yang berbahaya yaitu hidrogen sianida (HCn), arsen, amonia, polonium dan karbon monoksida (CO). Zat kimia tersebut juga berbahaya bagi perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi berada di lingkungan asap rokok.
Efek bahan kimia dalam rokok  bagi kesehatan:
Bahan kimia
Efek
Nikotin
-          Menyebabkan ketagihan
-          Merusak jaringan otak
-          Menyebabkan darah mudah menggumpal
-          Mengeraskan pembuluh darah arteri
Tar
-          Membunuh sel-sel pada saluran pernafasan dan paru-paru
-          Meningkatkan produksi lendir dan cairan paru-paru
-          Menyebabkan kanker  paru-paru
Karbonmonoksida
-     Meracuni darah karena mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat daripada oksigen
Zat-zat karsinogen
-          Merangsang tumbuhnya sel-sel kanker di dalam tubuh
Iritan
-          Mengganggu saluran pernafasan dan kantong udara pada paru-paru


B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat. baik alami maupun buatan bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Termasuk psikotropika yaitu ekstasi (inex/cece/kanding/cenin), shabu-shabu. L.SD, dan lain- lain.
1. Obat perangsang (Stimulan)
Obat perangsang atau stimulan yaitu obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang tertentu pada pemakainya. Obat ini bekerja dengan memberikan rangsangan terhadap otak dan saraf. Obat rangsang dapat berupa amphetamine atau turunannya. Stimulan yang sering beredar di pasaran adalah ekstasi dan shabu-shabu. Pemakaian amphetamine sebagian besar dimanfaatkan untuk menekan nafsu makan berlebih,  mengobati penderita hiperaktif, dan penderita narcolepsy, yaitu serangan rasa mengantuk berat yang tiba-tiba dan tidak terkontrol. Akan tetapi, stimulan juga banyak disalah gunakan dalam bentuk konsumsi di luar batas takaran yang dianjurkan. Pada tahap awal pemakaian, akan timbul perasaan senang berlebihan, rasa percaya diri yang besar, dan semangat yang terlalu tinggi. Pada pemakaian dalam dosis berlebih akan menunjukkan gejala-gejala seperti kejang-kejang, panik, muntah-muntah, diare, bola mata membesar, halusinasi yang menakutkan, tidak dapat mengendalikan emosi, dan koma, yang jxika dibiarkan dapat menyebabkan kematian,
a. Ekstasi atau Methylenedioxy Amphetamine ( MDMA)
Ekstasi atau Methylenedioxy Amphetamine yaitu turunan zat amphetamine yang bereaksi lebih kuat dan amphetamine sendiri. Mulanya ekstasi digunakan untuk mengobati penyakit syaraf dan gangguan kejiwaan yang lain. Ekstasi mempunyai rumus kimia C11H15O2. Ekstasi juga disebut pil setan, karena pengaruhnya seperti setan yang merusak sistem saraf pusat dan sel-sel otak. Selain itu, pil ini juga dapat menyebabkan ketergantungan. Ekstasi yang banyak diperdagangkan biasanya berupa kapsul berwama kuning dan merah muda atau berupa tablet berwama coklat dan putih. Ekstasi dapat dikategorikan sebagai kelompok obat yang mudah dimodifikasi struktur kimianya untuk memperoleh bahan aktif yang lebih ampuh khasiatnya.
Jika ekstasi diminum maka akan segera timbul gejala-gejala berikut:
1)   Perasaan menjadi sangat gembira, tersanjung, bsrsemangat, dan puas diri serta menjadi lebih terbuka kepada orang lain.
2)   Tubuh gemetar, gigi gemeletuk, keluar keringat dingin, dan detak jantung tidak normal.
3)   Nafsu makan hilang, pandangan kabur, dan keluar air mata  terus-menerus,
4)   Badan panas luar biasa (hipertermia), yang apabila diikuti dengan minum terlalu banyak air akan menimbulkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh yang disebut dengan hipnotermia. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan kematian.

b. Shabu-shabu
Salah satu turunan amphetamine yang lain adalah metamphetamine yang memiliki rumus kimia C10H15N. Zat ini juga dikenal sebagai shabu-shabu. Bentuknya yang berupa kristal tidak berwarna dan tak berbau sangat mudah larut dalam air. Shabu-shabu memiliki efek yang sangat keras pada susunan saraf. Efek yang dapat ditimbulkan cenderung lebih cepat dan lebih hebat daripada ekstasi. Secara psikis shabu-shabu dapat menimbulkan efek-efek berikut:
1) Timbulnya perasaan sehat, percaya diri, bersemangat, dan rasa gembira yang berlebihan.
2) Muncul  perasaan berkuasa disertai peningkatan konsentrasi semu,
3) Nafsu makan menurun, sulit tidur, dan biasanya muncul  halusinasi. Mirip seperti jika mengonsumsi alkohol, pemakai ekstasi dapat dalam jangka lama dapat mengalami penurunan berat badan terus-menerus, kerusakan organ dalam, stroke, bahkan kematian. Jika orang sudan kecanduan, ia akan terus-menerus gelisah, ketakutan, sensitif, bingung, dan putus asa.

2. Obat Penekan Saraf (Depresan)
Obat jenis depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja sistem saraf pusat. Obat jenis ini biasanya berupa obat tidur dan obat penenang. Obat ini biasanya diminum untuk mengurangi rasa cemas atau untuk membuat pikiran menjadi lebih santai. Obat ini juga dipakai untuk mengatasi insomnia (penyakit kesulitan tidur). Contoh obat penekan saraf pusat antara lain diazepam (valium), nitrazepam (mogadon), luminal, dan pil KB. Di Indonesia para pengedar menamakan obat-obatan ini sebagai pil koplo. Penyalahgunaan obat penekan saraf dapat menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan menjadi  labil, bicara tak karuan dan tidak jelas, mudah tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik  terganggu sehingga jalannya menjadi limbung.

3. Obat Halusinogen
Obat jenis halusinogen adalah obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya halusinasi. Obat Halusinogen paling terkenal adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Selain itu, ada juga obat halusinogen yang tak kalah hebatnya dalam menciptakan  halusinogen bagi  pemakainya, yaitu psilocybin, yang dihasilkan dari spesies jamur tertentu, dan mescalins, yang dihasilkan dari sejenis kaktus yang bernama peyote.
Efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat halusinasi ini adalah sebagai berikut:
a. Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul perasaan cemas.
b. Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur.
c. Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.
C. Narkotika
Narkotika berasal dari kata narcotics yang artinya obat bius.  Narkotika adalah zat kimia atau obat  yang berasal  dari tanaman atau bukan tanaman, sintesis atau bukan sintesis, yang dapat  menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa dan menimbulkan ketergantungan.  Termasuk narkotika adalah ganja, heroin, putaw, kokain, morfin dan lain-lain:
  • Ganja berasal dan tanaman Canabis sativa, seperti pohon ketela. Penjualan ganja bentuk kering disebut mariyuana dan minyak canabis. Digunakan  dengan cara dihisap atau dicampur dengan rokok.
  • Heroin adalah narkotika yang sangat keras. Berbentuk  butiran atau tepung dan cair. Jenis heroin adalab putaw dengan kadar adiktif rendah. Digunakan dengan cara dihisap atau disuntik
  • Kokain (coke/charlie/snow) berasal dari tanaman coca, berbentuk bubuk putih. Kokain menyebabkan pemakai merasa senang yang berlebihan, stres dan gelisah hilang.
  • Candu atau opium berasal dan tanaman Papaver somniferum, pengaruh candu merusak susunan saraf dan otak. Candu mentah disebut Morfin dapat menimbulkan  kematian.

Dampak negatif pemakaian NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)  antara lain :
  1. Bagi kesehatan: kerongkongan panas, terganggunya fungsi organ-organ tubuh, kanker, kerusakan saraf dan otak, emosi tidak stabil, mengantuk, prestasi  menurun, dll
  2. Bagi ekonomi: dapat memperbanyak pengeluaran uang (tidak hemat), berbelanja untuk hal yang tidak bermanfaat, mengurangi pemenuhan kebutuhan pokok                        
  3. Bagi sosial: pemakai akan dikucilkan dari masyarakat karena sering berbuat yanq tidak baik/menimbulkan keresahan warga.

D. Cara Menghindari diri dari pengaruh NAPZA
Dalam menanggulangi beredarnya NAPZA maka harus tercipta koordinasi yang baik antara pihak orang tua, sekolah/masyarakat dan pihak yang berwajib. Beberapa cara untuk mengatasi gerakan NAPZA adalah:
  1. Melaporkan segala bentuk kepemilikan, peredaran atau penyalahgunaan kepada pihak-pihak yang terkait
  2. Mempelajari dengan sungguh-sungguh akan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat mengkonsumsi NAPZA          
  3. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME
  4. Aktif di berbagai kegiatan positif, misalnya karang taruna, remaja masjid, perkumpulan olah raga, dll
  5. Berteman dengan orang yang tidak menggunakan NAPZA
  6. Belajarlah berkata "TDAK" Jika ditawari NAPZA
  7. Sering membaca cerita tentang bahaya/korban penggunaan NAPZA
  8. Menjalin kerjasama/komunikasi  yang baik antara berbagai pihak  dan cara-cara lain untuk mencegah beredarnya NAPZA

Sekilas Kesehatan Reproduksi

Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses. 


Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut: 1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi; 2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya; 3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural; 4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.

Kesehatan Reproduksi Remaja

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan repoduksi yaitu :
  1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
  2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
  3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
  4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).

Sekilas Tentang AIDS

Apa Artinya ‘AIDS’?

AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’. Acquired berarti didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan membuat ‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu.
Tes darah untuk HIV mencari antibodi tersebut. Jika ditemukan antibodi tersebut di darah kita, berarti kita terinfeksi HIV. Orang yang mempunyai antibodi terhadap HIV disebut ‘HIV-positif’ atau terinfeksi HIV. Lihat Lembaran Informasi (LI) 102 untuk informasi lebih lanjut tentang tes HIV.
Menjadi terinfeksi HIV bukan berarti kita AIDS. Banyak orang terinfeksi HIV tidak menjadi sakit selama bertahun-tahun. Semakin lama kita terinfeksi HIV, semakin rusak sistem kekebalan tubuh kita. Virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah bagi kita dapat menyebabkan penyakit jika sistem kekebalan tubuh rusak. Penyakit ini disebut ‘infeksi oportunistik (IO)’. Lihat LI 500 untuk informasi tentang IO.



Bagaimana Kita Terkena AIDS?

Sebetulnya, kita tidak ‘terkena’ AIDS. Kita mungkin terinfeksi HIV, dan kemudian mengembangkan AIDS. Kita dapat tertular HIV dari seseorang yang sudah terinfeksi, walaupun orang itu tidak kelihatan sakit, bahkan dengan hasil tes HIV yang tidak positif. Darah, cairan vagina, air mani dan air susu ibu seseorang yang terinfeksi HIV mengandung virus yang cukup untuk menularkan orang lain. Sebagian besar orang tertular HIV melalui:
  • hubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV
  • penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
  • kelahiran oleh ibu yang terinfeksi, atau disusui oleh perempuan yang terinfeksi HIV
Dulu ada yang tertular HIV melalui transfusi darah yang mengandung HIV (diambil dari seorang yang terinfeksi HIV), tetapi sekarang darah PMI diskrining secara sangat hati-hati, dan risikonya sangat rendah.
Belum ada kasus HIV ditularkan melalui air mata atau air ludah. Namun HIV bisa menular melalui seks oral (hubungan seks dengan mulut), bahkan dengan ciuman dalam. Penularan melalui ciuman dalam sangat jarang terjadi, kecuali jika ada luka berat pada mulut, atau gusi berdarah.
Pada 2009, Kemenkes memperkirakan ada 186.257 orang terinfeksi HIV di Indonesia. Namun pada akhir Maret 2013, hanya ada 103.759 orang diketahui terinfeksi HIV melalui tes sukarela, dengan 43.347 sudah sampai ke stadium AIDS dan 8.288 diketahui sudah meninggal dunia.



Apa yang Terjadi Bila Kita Terinfeksi HIV?

Kita mungkin tidak tahu bahwa kita baru terinfeksi HIV. Kurang lebih 2-3 minggu setelah tertular, beberapa orang mengalami gejala mirip flu: demam, sakit kepala, otot dan sendi yang sakit, sakit perut, kelenjar getah bening yang bengkak, atau ruam pada kulit selama satu atau dua minggu. Gejala ini biasanya hilang tanpa diobati. Kebanyakan orang merasa ini memang flu. Beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun. Lihat LI 103 untuk informasi lebih lanjut tentang tahap awal infeksi HIV.
Virus akan menggandakan diri dalam tubuh kita untuk beberapa minggu atau bahkan bulan sebelum sistem kekebalan tubuh kita menanggapinya. Selama masa ini, hasil tes HIV tetap negatif (yang kadang dilaporkan sebagai ‘non-reaktif’), walaupun kita sudah terinfeksi dan bisa menularkan orang lain.
Setelah menanggapi virus, sistem kekebalan tubuh mulai membuat antibodi. Setelah dibuat cukup banyak antibodi, hasil tes HIV akan menjadi positif atau ‘reaktif’. Setelah gejala mirip flu (jika terjadi), kita akan tetap sehat selama bertahun-tahun – beberapa orang tidak mengalami gejala selama sepuluh tahun atau lebih. Namun selama masa tanpa gejala ini, HIV terus merusak sistem kekebalan tubuh kita.
Satu cara untuk mengukur kerusakan pada sistem kekebalan tubuh adalah dengan menghitung jumlah sel CD4. Sel ini adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Orang yang sehat mempunyai jumlah CD4 antara 500 dan 1.500. Lihat LI 124 untuk informasi lebih lanjut tentang sel CD4.
Tanpa terapi, jumlah CD4 kita kemungkinan akan terus turun. Kita mungkin mengalami gejala penyakit HIV, misalnya demam, keringat malam, diare, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini bertahan lebih dari beberapa hari, kemungkinan selama beberapa minggu.



Bagaimana Kita Tahu Kita AIDS?

Penyakit HIV menjadi AIDS waktu sistem kekebalan tubuh kita sangat rusak. Bila jumlah CD4 kita di bawah 200, atau persentase CD4 (CD4%) di bawah 14%, kita dianggap AIDS. Bila kita mengalami IO tertentu, kita dianggap AIDS. Kemenkes secara resmi mengeluarkan daftar IO yang mendefinisikan AIDS. Yang paling umum adalah:
  • TB (tuberkulosis), dalam paru atau di luar paru (LI 515);
  • PCP, semacam infeksi paru (LI 512);
  • CMV (sitomegalovirus), infeksi yang biasanya memengaruhi mata (LI 501); dan
  • Kandidiasis, infeksi jamur dalam mulut atau vagina (LI 516).
Gejala lain terkait AIDS termasuk kehilangan berat badan yang berlebihan, dan masalah kesehatan lain. Jika tidak diobati, IO dapat gawat.
AIDS berbeda untuk setiap Odha. Ada orang yang sampai ke AIDS beberapa bulan setelah terinfeksi, tetapi kebanyakan dapat hidup cukup sehat selama bertahun-tahun, bahkan setelah AIDS. Sebagian kecil Odha tetap sehat bertahun-tahun bahkan tanpa memakai terapi antiretroviral (ART).



Apakah Ada Obat Penyembuh AIDS?

Walaupun ada dua kasus orang yang disembuhkan, saat ini, belum ada cara yang aman untuk menyembuhkan HIV (lihat LI 485). Belum ada cara untuk memberantas HIV dari tubuh kita. ART dapat menekan penggandaan virus dengan akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh dihentikan dan dipulihkan. Kita dapat kembali tetap sehat, asal kita memakai ART secara patuh.
Obat lain dapat mencegah atau mengobati IO. ART juga mengurangi timbulnya IO. Namun masih ada beberapa IO yang sulit diobati.

Jenis Jenis NAPZA

Jenis - Jenis NAPZA

              NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Ada 4 hal dalam singkatan itu. Narkotika yaitu zat-zat alamiah maupun sintetik dari bahan yang dapat menimbulkan candu yang mempunyai efek menurunkan atau mengubah kesadaran.  Alkohol merupakan zat aktif dalam berbagai minuman keras. Di dalam alkohol terkandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat. Kemudian psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, yaitu perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan zat-zat adiktif adalah zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan. Zat-zat ini berbahaya karena bisa mematikan seel otak.


              Ada dua jenis NAPZA berdasarkan bahan antara lain NAPZA dengan bahan alamiah dan NAPZA dengan bahan buatan. NAPZA dengan bahan alamiah, contohnya ganja, candu cocaina, jamur, kaktus, tembakau, pinang, dan pinang sirih. Sementara NAPZA dengan bahan buatan, seperti amphetamin, kodein, lem, dan lain sebagainya.
         NAPZA juga dibagi berdasarkan efek kerja. Ada 3 efek NAPZA yaitu merangsang, menurunkan, dan mengacaukan sistem syaraf pusat. Opium, Morfein, dan Kodein adalah NAPZA yang berefek merangsang sistem syaraf pusat. Kafein, kokain, ecstasy, dan tembakau merupakan contoh NAPZA yang dapat menurunkan sistem syaraf pusat. Sedangkan contoh NAPZA yang mengacaukan sistem syaraf pusat antara lain meskalin dan ganja.
               Cara menggunakan NAPZA pun bermacam-macam. Ada yang lewat oral atau mulut, seperti alkohol, ecstasy dan sedativa. Ada yang dimasukkan dengan cara menyuntikkan seperti heroin dan morfin. Cara lain dengan menaruhkannya di bagian tubuh yang terluka. Kodein, heroin atau putaw, dan morfin adalah contoh NAPZA yang dapat dikonsumsi dengan menaruhnya di tempat luka. Kemudian, ada yang dengan cara menghirup seperti kokain,  ganja, dan methampetamin atau yang lebih dikenal dengan shabu-shabu.
         Tak hanya jenis, efek, dan cara menggunakannya yang beragam. Bentuk NAPZA pun bermacam-macam. Saat ini, NAPZA banyak ditemukan dalam bentuk bubuk, pasta, pil, kristal, gas, bahkan kertas. Heroin bisa ditemukan dalam bentuk bubuk dan pasta. Begitu juga dengan kodein. NAPZA lainnya yang bisa ditemukan dalam bentuk bubuk antara lain morfin dan methampetamin. Sementara methampetamin dan amphetamin juga bisa ditemukan dalam bentuk kristal. Ecstasy dan sedativa transkuiliser adalah contoh NAPZA yang biasa dikemas dalam bentuk pil. Sedangkan NAPZA dalam bentuk gas adalah oxycodon dan dalam bentuk kertas dikenal dengan LSD.